Warga NU wajib dukung Soemarmo-Zuber



SEMARANG – Imamimam masjid dan mushala atau yang lebih sering disebut kiai langgar, mendapatkan pencerahan politik dalam halaqah bersama kiai-kiai khos Jawa Tengah di Hotel Dalu, Pedurungan, Jumat (4/9) malam. Acara yang diikuti oleh 300-an kiai itu diawali dengan shalat Magrib berjamaah, makan malam, dan shalat Isyaberjamaah.
’’Kegiatan ini merupakan lanjutan dari halaqah Rois Syuriah dan Syuriah PCNU Kota Semarang di Kecamatan Genuk, beberapa waktu lalu. Halaqahini untuk menyikapi koalisi PKB-PKS dalam Pilwakot Semarang dan menjadi penguat gerbong panjang warga Nahdliyyin guna memenangkan Soemarmo-Zuber Safawi,’’ jelas Abidin Ibnu Rusn, mewakili Rois Syuriah KH Shodiq Hamzah.
KH Shodiq dalam pengajian selapanan Khidmat Muslimat NU Jawa Tengah di Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, menyatakan, NU dan semua lembaga serta badan otonomnya adalah organisasi sosial keagamaan, sehingga aspirasi politiknya berada di mana-mana.
Satu-satunya
Namun karena NU melahirkan PKB, dan PKB adalah satu-satunya partai politik yang lahir dari rahim NU, maka NU tidak patut menjadi pendorong mobil mogok orang lain. Yang terjadi selama ini adalah setelah mobil yang didorong melaju kencang, pendorongnya ditinggal.
’’Sungguh tidak patut. Di Pilwakot 2015, kita telah memiliki calon wali kota dari PKB, yaitu Soemarmo HS. Maka semua keluarga besar Nahdlatul Ulama harus mendukung, harus memilihnya. Insyaallah lebih manfaat bagi nahdliyin,’’ tegas KH Shodiq.
Sementara itu, KH Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf, menyampaikan pesan bahwa agama dan politik adalah tauamani bagai dua anak kembar, saling menguatkan, saling memengaruhi satu sama yang lain.
Jika seorang wali kota hobinya karaoke, maka tempat-tempat karaoke pasti akan tumbuh di mana-mana, izin untuk mendirikan tempat-tempat itu akan dipermudah. Sebaliknya, jika wali kota rajin yasinan, tahlilan, shalawatan, maka warga pasti akan diajak dalam kegiatan-kegiatan seperti itu.
’’Dengan demikian, berpolitik dan ngerti politik bagi kita penting dan suatu keharusan. Sebagai ikhtiar politik saat ini, pilihlah wali kota yang NU,’’kata Gus Yusuf kepada para kiai peserta halaqah. KH Ahmad Badawi selaku Dewan Syuro PKB Jawa Tengah menyatakan, masalah politik termasuk urusan muamalah, bukan urusan akidah.
Karena menyangkut muamalah, maka warga NU harus cerdas, memilih wali kota yang memiliki kemampuan dan pengalaman di bidang pemerintahan dan birokrasi. ’’Pak Marmo sudah 34 tahun mengabdi di Pemkot Semarang, dari lurah, sekcam, camat, sekda, dan wali kota,’’ jelas Gus Badawi. ’’Jangan memilih Habib Thohir Khusnan yang duduk di sebelah kanan saya ini, yang ahli wiridan dan doa.
Jangan pilih orang seperti saya, karena wali kota bukan maqom saya. Saya cukup di pesantren bersama para santri. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang kehadirannya membuat senang rakyat. Untuk memenangkan Pak Marmo, para kiai mesti bekerja keras, tidak cukup hanya berdoa,’’ tambahnya.
Gus Badawi mengakhiri pesan politiknya dengan mengalungkan serban kepada Soemsrmo, sebagai simbol amanat dan kepercayaan kiai. 
Share on Google Plus

About PKB Semarang

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar